Monday, January 11, 2016

DP Trip to Belitung Day 1 - Jakarta - Tanjung Pandan

KM Lawit jurusan Jakarta - Tanjung Pandan - Pontianak
Kalo sudah baca postingan sebelumnya soal DP Trip to Belitung, pasti sudah tau kalau akhirnya kami menuju Tanjung Pandan dengan Kapal Pelni KM Lawit dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Hari H kami menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk membeli tiket KM Lawit yang menurut jadwal akan berangkat jam 4 sore.
Jam 12 kami tiba di Kantor Pelni, beli tiket, bungkus makan siang, kemudian jam 1 siang tiba di terminal penumpang Tanjung Priok. Pada saat itu penumpang KM Lawit sudah dipersilahkan masuk.
Akhirnya kami pun langsung masuk ke dalam kapal dan mencari tempat untuk kami nongkrong dan istirahat selama 18 jam perjalanan nanti.
Ada untungnya kami masuk jauh lebih cepat dari jadwal keberangkatan. Kami masih bisa memilih tempat sesuka hati kami (ya gak sesuka hati banget juga sih hahaha). Karena kami hanya berdua, kami sempat khawatir dengan nasib barang-barang kami ketika kami tidur nanti. Dengan orang sebanyak itu di dalam satu ruangan, dan tanpa lemari/loker penyimpanan, kami khawatir barang kami dicuri orang :(. Untungnya kami hanya membawa 2 ransel dan kami putuskan untuk menjadikan ransel kami sebagai bantal kepala. Salah satu trik yang baik untuk traveler yang hanya jalan sendirian atau berdua, carilah rombongan keluarga terdiri dari bapak ibu anak-anak dan ajak mereka ngobrol agar tanpa diminta pun mereka bisa keep their eyes to our stuff, seperti yang kami lakukan saat itu. :) Namun kita juga harus tetap waspada. Jangan sekali-kali meninggalkan barang-barang berharga Anda walaupun di dalam tas. Kami selalu memastikan kamera, hp, ipad, dan barang berharga lainnya selalu kami bawa apabila kami jalan berdua keliling dek kapal. Oh ya, ada gunanya juga untuk traveler perempuan untuk bisa meminta tidur bersebelahan dengan si Ibu agar merasa lebih aman dan nyaman.
Oh ya, ngomong-ngomong, kami membeli tiket kelas ekonomi, yang merupakan kelas satu-satunya di KM Lawit. Tadinya KM Lawit juga menyediakan Tiket Kelas 1 dan 2, dengan ruangan terpisah dan di dalam satu ruangan terdapat bunk bed untuk 2 orang. Untuk kelas ekonomi ini, di dalam 1 ruangan seperti barrack, terdapat sekitar 50 tempat tidur dengan selisih antar kasur tidak ada perantara, hanya dipisahkan jarak sekitar 7cm saja. Untung saja di hari itu kapal tidak terlalu padat sehingga masih bisa dapat tempat dengan satu kasur kosong di samping kanan. :) (Foto-foto dalam kapal menyusul yaa)

Sesuai dengan perhitungan kami, jika kapal berangkat jam 4 sore, kami bisa tiba di Beltung sekitar jam 10 pagi dan masih bisa jalan-jalan at least 1 destinasi. Tapi sayangnya kapal terlambat berangkat dikarenakan cuaca yang tidak bai (nasib traveling di musim hujan). Kapal akhirnya berangkat jam 10 malam.
Touchdown Belitung! Minta tolong Mba sesame penumpang kapal fotoin kita
Kami tiba di Pelabuhan Tanjung Batu, Belitung, keesokan harinya, 29 Desember 2015 jam 4 sore. Kami (apalagi saya) turun kapal dengan semangat, disambut teriknya cahaya matahari sore. Kalo kata suami, istrinya ini pasti semangatnya beda kalo lagi di luar Jakarta. Ahahahaa.
Pelabuhan Tanjung Batu berada sekitar 20 menit perjalanan menggunakan mobil menuju Tanjung Pandan. Dan uniknya, dari pelabuhan tempat kita turun, kita harus melewati jembatan sejauh kurang lebih 1km untuk mencapai jalan raya. Untungnya di dermaga sudah ada beberapa angkutan umum yang bersedia mengantarkan kita. Kami akhirnya deal dengan salah satu bapak pemilik mobil tua berwarna merah untuk mengantarkan kami ke hotel dengan tariff 35,000 per orang.

Jembatan penghubung pelabuhan Tanjung Batu ke jalan raya
Total penumpang saat itu 5 orang termasuk kami, dan supir mengantarkan masing-masing kami ke tujuan, dan kami tiba di hotel jam 5 an karena sopir harus mengantar beberapa penumpang lain terlebih dahulu.


Ambil dari traveloka.coom. Lupa moto sendiri. :D
Hotel kami: Mustika Hotel, Jalan Sudirman - Tanjung Pandan.
Review: Kamar hotel ini kayak kamar kos-kosan. :) Punya ranjang ukuran queen bed, tv flat 21", siaran nasional, 1 meja kecil, 1 rak, 1 lemari pakaian, 1 meja rias, dan 3 colokan listrik. Kamar mandinya lebih luas daripada budget hotel ternama seperti fave, pop, dkk, ada water heater, wastafel, toilet duduk dan cermin. Dengan harga 177,500  per malam (book via traveloka.com), kami sudah bisa menikmati kamar tersebut dan plus sarapan serta MAKAN MALAM untuk 2 orang. Baru kali ini nginap di hotel yang ngasi makan malam juga. Hotelnya murah lagi kan. Trus orang yang jaga hotel pun helpful. Kami dapat mobil rental dari yang jaga hotel dengan harga 250,000 per hari (nyupir sendiri), padahal waktu kita telpon via internet, dapetnya 400ribuan karna lagi high season katanya.
Pokoknya Recommended lah hotel ini. *thumbsup!

Oke lanjut. Sehabis check-in, saya sama suami langsung siap-siap jalan lagi dengan maksud mengejar sunset. Ga pake acara mandi walaupun udah sehari semalam nginap di kapal tanpa mandi. Demi sunset pertama di Belitung! Hahaha. Setelah lepas barang dan ganti baju, langsung lah kami meluncur ke Pantai terdekat menggunakan mobil xenia silver sewaan kami. Tiba di Pantai Pendam, eh ternyataaa matahari nya sembunyi. :( Batal deh liat sunset.
Pantai Serdam ini kalo menurut saya konsep nya sama kayak Pantai Malalayang di Manado. Bedanya ini pasirnya putih (coklat sih ya haha), dan bukan pantai untuk pengunjung mandi mandi pantayy. Yaa trus apa dong samanya? :p

Selfie is a must! :p
Sama disini maksudnya konsep pantai ini yang komersil banget. ramai pengunjung dan banyak tempat jualan. Mungkin karena lokasinya yang paling dekat kota yaa. Tapi yahh, lebih rapi dan bersih disini sih. *padahal udah lama juga ga ke Pantai Malalayang Manado hahhaa


Setelah dari Pantai Pendam, kami segera mencari makan. Apalah daya kami yang baru tiba di Belitung menjelang malam, tak bisa lagi wisata alam.
Saran saya, dalam membuat itinerary sebelum berangkat jalan-jalan, pastikan kalian punya plan B C D alias punya cadangan rencana. Jangan lupa juga untuk punya prioritas tujuan wisata. Jadi disaat kita traveling dengan waktu terbatas, dan tiba di tujuan out of schedule, kita tau tempat mana yang bisa tidak kita kunjungi saat itu, bisa dicoret dari list.Satu lagi, harus bisa melakukan aksi spontanitas, tanpa rencana. Sama seperti kami yang pada akhirnya harus jalan-jalan tanpa rencana karena perubahan jadwal yang tak terduga. Akhirnya harus pintar-pintar mencari kegiatan dan mengutak-atik itinerary di hari H. Karena manusia hanya bisa berencana, tapi semua tergantung Tuhan kita kan, :) Hihihi.
Jadilah hari pertama kami putuskan untuk wisata kuliner.
Pertama, Mie Belitung. Kami memilih Mie Belitung Atep karena lokasi nya di tengah kota, dekat dengan Pantai Pendam, persis di bunderan Tugu Batu Hitam.

Mie Belitung Atep. Mie khas Belitung. Maaf kalo fotonya blur, malah focus ke piring sama sendoknya. Hahaha
Saya sih suka ya mie ini, walaupun ada udang nya jadi ga berani makan seporsi. Icip aja dari piring suami. Kalo menurut suami, rasanya biasa aja. Kalo menurut saya, enak kokk. Kalo ga pake udang pasti bisa ngabisin 2 porsi *iniserius! haha. Kuahnya agak manis kecap, porsinya pas, harganya murah, 15ribu seporsi, ditambah es the manis 5ribu. Total pengeluaran disini 20ribu.

Belum puas dengan Mie Belitung kami mencari kuliner lainnya, tapi masih tetap cari yang khas Belitung. Akhirnya kami dapat info di internet, ada Rumah Makan Timpo Duluk yang hits disini. Langsung menuju ke TKP, dan akhirnya ga bisa makan disana karena ternyata harus reserve dulu, walaupun menurut pengamatan mata ini, ada banyak meja kosong nya. Hiks.
Konsep nya homey banget tapi extra décor yang heboh :)
Beberapa meja kosong. Mungkin sudah di reserve :')
Yasudah, life must go on. Langsung nyari-nyari lagi kemudian ketemu Mak Punggong Gangan Belitung. Hayuk mampirrr. Lapar setengah mati loh guweehh, di kapal seharian makan roti doang trus di Belitung icip mie suami doang. *kriukkriuk

 
Gangan itu sop ikan yang di tengah. Disaajikan bersama teman-temannya.
Disini kami memesan Paket Tradisional Gangan Belitung untuk berdua. Gangan berupa sop ikan disajikan di atas nampan bulat dengan tutup saji, di sekitarnya disajikan melingkar lalapan, kari ayam, sate ikan (lebih mirip bakso batangan haha), sayur, sama sambal. Enak lah kalo yang makan orang kelaparan kayak gueee. Tapi lagi-lagi kata suami, rasanya biasa aja, malah agak rancu. Ahahaha. Suamiku lidahnya lidah kornet sih. *dijewersuami :D

Lanjut dari sini, kami penasaran dengan Kopi Kong Djie yang kata internet wajib kesini kalo ke Belitung. dan ternyata lokasi nya di tengah kota, ga jauh dari Mie Atep Belitung. Tapi kami ga jadi mampir. Besok aja mampir ngopi-ngopi yaa. Pasutri udah capek. Mau istirahat aja. Besok seharian full harusnya.

Nyampe hotel baru sadar bensin mobil sewaan hamper habis, padahal besok mau mulai jalan masih subuh dan perjalanan agak jauh. Yaudah, jalan lagi nyari SPBU. FYI, Pom bensin di Tanjung Pandan kebanyakan tutup jam 7 malam. Di saat kami disana, hanya ada 1 SPBU yang buka sampai jam 9 atau 10. Tapi saya lupa nama daerahnya apa. :( Bisa Tanya pihak hotel saja. Mereka pasti tau. :)
 Udah dapet bensin, di jalan balik ke hotel ngelewatin Republik Susu. Eh suami minta mampir. Tetiba ngidam nyusu dia. Hahaha.
Terus pas liat menu, saya jadi penasaran sama yang namanya Es Kuburan Mantan. Ternyata cuman dessert bentuk kotak, dalemnya roti plus jelly plus eskrim, atasnya ditaroh oreo hancur gitu jadi terkesan kayak tanah, ujung nya ditaroh stick ice, jadi kayak kuburan beneran, trus ada tulisan "RIP Mantan" ahahaha. Boleh juga kreatifitas anak Belitung ya. Hmmm tapi, rasanya sih ga enak kalo menurut saya (maap ya). Tapi susunya oke kok. Yang rasa stroberi saya sukaaaa :)
Cheers susu!
Oke saatnya beneran pulang hotel dan istirahat.
Nyampe hotel jam 10an. Unpacking, siapin barang bawaan buat besok, terus tidur dehhh. Suami gue. Gue kagak. Gue bikin itinerary buat besokkkkkk.


To be continue.... Trip Day 2 ^_^


Cheers,
Praisely


Untuk mengetahui Itinerary & Budget dalam trip kami ke Belitung, klik disini! :)

1 comment: