Monday, February 8, 2016

DP Trip to Garut - Talaga Bodas


Di salah satu weekend bulan Januari kemaren, saya dan suami mendadak ke Bandung karena bosan di Jakarta. Dan karena bosan juga dengan Bandung, jadilah kami memutuskan untuk explore Garut yang ternyata punya banyak tempat keren.

Destinasi kami kali ini adalah Talaga Bodas. Kalau lihat di foto-foto google atau Instagram, kelihatannya tempat ini versi mini nya Kawah Putih Bandung. Dan ternyata benar seperti itu. Tapiii, perjalanan kesana, uummm, lumayan melelahkan. Kami dari Bandung menghabiskan waktu lebih dari 3 jam untuk sampai di tujuan. Melewati jalur biasa ke Garut awalnya, dan kemudian mulai masuk ke jalan kecil, melewati pemukiman bahkan sawah-sawah, dan akhirnya ke jalur utama Talaga Bodas yang ternyata di atas gunung, yang ternyata jalannya sempit dan banyak lubang nyaaaa.
Ini akibat kurang banyak brosing info mengenai destinasi yang satu ini, akhirnya kami harus terpaksa berjuang lebih untuk kesana. Untung nya kami meminjam mobil orang tua yang agak besar waktu itu. Baleni mini kami tinggal dengan alasan harus ke bengkel. Memang Tuhan Maha Baik. Kalo kita bawa Baleni saat itu, ga kebayang berapa jam perjalanan kesana, karena pasti harus lebih pelan jalannya waktu melewati jalan-jalan berlubang.
Jalan yang kami lewati. Bandung - Garut
View sawah sepanjang perjalanan ke Garut
Jalannya sempiitttt :')


Jadi perjalanan kami mulai dari Ujung Berung, Bandung, mungkin sekitar jam 11 siang. Molooorrr nya minta ampun, niatnya jalan jam 7 pagi. Hahaha. Salahkan sejuknya udara Bandung yang bikin kami betah di tempat tidur! Hahahaaa.

Bermodalkan GPS dan sedikit nanya-nanya orang di pinggir jalan juga di Indomaret, akhirnya tibalah kami di Talaga Bodas sekitar jam 2 sore.
Parkiran dan warung-warung tempat jualan makanan minuman
Dari parkiran menuju kawah ternyata kita masih harus jalan lagi sekitar 200m. Banyak juga ojek-ojek yang menawarkan jasanya untuk mengantar ke spot dengan tarif Rp. 5.000 per motor. Tapi kami memutuskan untuk jalan kaki saja sekalian olah raga. ;)

Ayook jalan kakiii! :)
Bisa bayar ojek juga kalo capek jalan
Di lokasi kawah pada saat itu lumayan ramai. Banyak yang sedang foto-foto tapi banyak juga yang hanya duduk-duduk santai di gazebo ataupun di bawah pohon-pohon disana. Oh ya, ada juga yang sedang photo pre-wed di situ. :) Kami berdua pun gamau kalah sama mas mba yang lagi foto pre-wed session. Selfie-selfie mesra juga dooong. Ahahahhaa!


Di Talaga Bodas juga mempunyai tempat untuk mandi air panas di bagian ujung kawah. Pengunjung harus jalan kaki lagi sekitar 50 m untuk tiba di tempat permandian air panas. Bisa juga diakses dengan motor.
Jalan menuju tempat mandi air panas
Diam-diam foto tempat mandi nyaa. hahaha
Sayangnya kami lupa menanyakan berapa tarif untuk mandi disana, berhubung saat kami tiba disana gerimis mulai turun dan kami pun segera kembali ke area kawah. Untungnya cuaca kembali cerah, membuat kami akhirnya foto-foto lagi. :p

Gaya andalan jangan sampe lupaaa :*
Setelah puas foto-foto, kami memutuskan untuk pulang saja karena memang disana tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Di perjalanan kembali ke parkiran, ada ojek yang menawarkan tumpangan yang akhirnya kami setujui. Dan bersyukur skali karena kami naik ojek. Sesampainya di tempat perhentian ojek, hujan turun dengan lebatnya. Kami akhirnya mampir di salah satu warung untuk minum kopi dan makan indomie sambil menunggu hujan reda. Kami tidak berani melakukan perjalanan pulang kalau masih hujan dikarenakan medan yang sulit. Safety first! Hehe.

Setelah hujan reda, kami pulang dan mampir sebentar untuk foto-foto di satu spot dengan view Gunung Piramida, atau nama sebenarnya adalah Gunung Sadahurip. Disebut Gunung Piramida karena memang bentuknya yang mirip dengan Pyramid.
Di perjalanan pulang kami menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan perkebunan di kiri dan kanan jalan, yang padahal kami lalui juga waktu datang. Tapi kurang kami perhatikan karena fokus dengan jalan hahahaa.

Oh ya.. Guys, please be a responsible traveler yaaa. Jangan buang sampah sembarangan dan jangan merusak alam atau fasilitas umum yang ada di tempat wisata hanya demi mendapatkan foto yang keren. Coba lihat foto terakhir kami di atas. Sampah dimana-mana. :( Gamau kan foto kalian banyak sampah kayak foto kami? Kita jaga alam kita sama-sama yaaaa...

See you in another story!



Cheers,
Praisely


~~ Complete photos please check my FB Page :)

DP Belitung Trip Day 3 - Batu Baginda, Pantai Penyabong, Danau Kaolin

Hari ini hari terakhir kami di Belitung. Jam 1 siang nanti adalah jadwal flight kami ke Jakarta. Belum puas keliling Belitung, tapi tenang, akan ada waktunya untuk kembali lagi. Amin.

Hari terakhir ini kami berencana untuk explore Belitung bagian Selatan. Target utama kami adalah Batu Baginde, satu batu granit dengan ukuran supppeerrr gede, dan kita bisa naik ke atasnya untuk menikmati pemandangan indah Belitung Selatan. Sayang sekali kami belum berjodoh untuk naik ke atas nya. Tapi bahagia sekali karena bisa cukup puas foto dengan latar belakang batu super gede itu di perjalanan pulang kami ke penginapan. :)

Perjalanan kami menuju Batu Baginda agak membuat kami pusing. Kami sempat tersesat walaupun di perjalanan lumayan banyak plang penunjuk jalan. Namun memang untuk tujuan Batu Baginda tidak masuk dalam petunjuk, mungkin karena masih jarang orang yang pergi kesana. Kami sempat membaca di internet bahwa sebaiknya untuk yang ingin pergi ke sana ditemani oleh guide lokal. Sayang sekali kami tidak berhasil mendapatkan orang yang mau mengantarkan kami ke Batu Baginda. Kami bahkan masih sempat mencari di kampung yang kami lewati, pada saat itu kami menduganya sebagai kampung terdekat dengan Batu Baginda (dan ternyata benar).
Setelah perjalanan memusingkan tersebut, kami akhirnya bisa menemukan lokasi Batu Baginda. Sungguh sangat tak diduga, kami hanya melihat papan kecil dengan tulisan tangan menggunakan spidol sebagai tanda lokasi Batu Baginda. Lokasinya tepat di tengah hutan, dan tidak ada rumah sama sekali di sekitarnya. Jalur untuk pendakiannya pun sangat tidak jelas. Hanya terlihat jalan bertanah liat di antara pepohonan, dan batu nya justru tidak terlihat. Lebih jelas terlihat dari kejauhan.
Dengan berat hati akhirnya kami memutuskan untuk membuang keinginan mendaki Batu Baginda dan melanjutkan perjalanan kami. Kalau saja kami tidak dikejar waktu penerbangan, bisa saja kami mencari cara. Tapi yasudahlah, toh masih ada waktu lain untuk datang kesini. Iya kan, Suami? *suami baca dong *suami iya in dong hahhaa

Walau dengan hati sedih, kami lanjut menyusuri jalan yang sama, dengan masih bisa melihat Batu Baginda di belakang kami. Sejujurnya kami sudah tidak tahu lagi harus kemana. Masih pusing dengan perjalanan datang ke Belitung Selatan, kemudian kecewa tidak bisa mendaki Batu Baginda, ditambah ketegangan mengingat jam terbang kembali ke Jakarta siang nanti, saya yang bertugas mengatur itinerary hanya bisa pasrah dan membiarkan suami nyetir mobil tanpa tujuan. Hahaha. Puji Tuhan, jalan yang kami ambil tidak salah. Ternyata jalan ini menuju ujung selatan Pulau Belitung, dan ternyata punya pantai yang sangat indah.

Pantai Penyabong
Kami pun bisa menikmati Pantai paling ujung selatan pulau Belitung, yaitu Pantai Penyabong yang sangaaaaat indah. Entah sayang atau kami beruntung bisa menikmati pulau ini tanpa ada pengunjung lain. Memang kami bisa dengan puas mengambil foto pantai ini dengan tanpa photobomb, tapi sungguh sayang sekali kalau pantai seindah ini kurang banyak orang yang tau.





Batu Baginde (The View)
Selesai dari Pantai Penyabong, kami pun langsung melakukan perjalanan menuju ke penginapan kami. Tidak lama setelah keluar dari Pantai Penyabong, kami terpana melihat view di depan kami. Batu Baginda, batu super gede yang tadinya ingin kami daki, terlihat jelas di hadapan kami. Berhubung saat itu tidak ada kendaraan lain di jalanan, kami pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Kami segera parkir di pinggir jalan, dan mengambil beberapa foto dengan latar belakang jalan dan Batu Baginda. Untuk foto berdua, kami tidak pernah kehilangan akal. Walaupun pada trip kali ini kami hanya berdua dan tidak membawa tripod, kami tetap bisa mempunyai foto berdua dengan menggunakan timer dan kamera diletakkan di dashboard mobil. Somehow, kelihatan pake filter hasil fotonya, padahal itu efek kaca mobil. hihi.








Setelah puas berfoto dengan latar Batu Baginda, kami segera melanjutkan perjalanan kami ke hotel. Perjalanan kami kembali tidak secepat perjalanan datang, berhubung jalan sudah mulai banyak dilalui kendaraan lainnya.

Danau Kaolin



Cerita dan foto versi lengkap menyusul yaaa. ;)



Cheers,
Praisely

DP Trip Photo Gallery - Belitung Island Hopping (Pantai Kelayang, Pulau Langkuas and surrounding, Pantai Tanjung Tinggi)

Buat yang malas baca ceerita panjang, bisa lihat foto-foto perjalanan kami disini.
Yuk disimak foto-foto nya...

Pantai Tanjung Kelayang



Pulau Lengkuas / Langkuas
Touchdown Pulau Langkuas
The lighthouse
Breathtaking view from the top of the lighthouse


View dari lighthouse

Batu Garuda




Foto lain menyusul yaaaa ;)



Cheers,
Praisely

Thursday, January 21, 2016

DP Trip Photo Gallery - Pantai Serdang, Museum Kata Andrea Hirata & Replika SD Mohamadyah Gantong Laskar Pelangi

Buat yang malas baca ceerita panjang, bisa lihat foto-foto perjalanan kami disini.
Yuk disimak foto-foto nya...


Best Sunrise in Belitung at Pantai Serdang
Jalan menuju Belitung Timur dari arah Tanjung Pandan. Jalannya mulus dengan garis jalan yang sangat jelas.
Tiba di Pantai Serdang tepat waktu. Matahari baru mau mulai muncul.

Matahari makin tinggi

Cukup di Pantai Serdang. Let's moooveee!

Museum Kata Andrea Hirata



Contoh informasi di museum ini
Bahkan lantai pun penuh kata-kata

Replika SD Laskar Pelangi