Saturday, March 3, 2012

Minta maaf itu melegakan.

I really am feeling good right now. :)

Selama ini aku hidup dengan keegoisan yang luar biasa dan tak tertandingi. Mungkin kalo ada orang yang mengenalku yang baca postingan ini pasti bilang, "baru sadar sekarang, non?!?" trus pake emoticon :O sebanyak-banyaknya.
Kalo bisa menjawab, aku mau bilang, sudah lama aku menyadarinya, dan sudah lama pula aku berjuang untuk keluar dari keegoisan itu, ato lebih tepat kalo dibilang mengeluarkan keegoisan itu dari diriku, tapi sungguh susah rasanya.. Kali ini aku tak bisa lagi menulis, "Entah kenapa" karna aku pun tau apa alasannya.
Aku jauh dari Tuhan, Allah ku yang menciptakan aku dan seisi dunia, yang penuh kasih, yang tak pernah membiarkan anak-anakNya sendiri. Itulah kenapa rasanya sangat susah untuk hidup di jalan yang benar, dan mengakibatkan jarang sekali aku merasakan sukacita. Aku lebih sering hidup untuk mengeluh, untuk sinis, untuk menyalahkan orang lain.
Sebenarnya aku malu. Aku malu dengan diriku sendiri. Aku malu dengan segala pikiran negatif dan perlakuan buruk ku. Sampai lama-kelamaan aku malu mengakui bahwa dirikulah yang salah. Dirikulah yang punya masalah.

Hmmm...
Aku bersyukur kepada Tuhan atas kejadian beberapa jam yang lalu. Sungguh tak menyangka hal itu bisa membawa dampak yang baik untukku. Peristiwa telpontelponan yang dilanjutkan dengan bbman dengan salah seorang sahabatku membuatku sadar akan keegoisanku yang sudah melewati batas kesopanan itu sudah saatnya untuk ditinggalkan. Tak perlu kujabarkan disini apa yang kami bicarakan, tapi aku sungguh tersentuh dan terharu dengan pernyataan-pernyataan nya. Menyadarkanku, betapa bodohnya aku ini, sering merasa sendiri disaat banyak orang yang menyayangiku yang tak akan pernah meninggalkanku di saat paling berat sekalipun. Diriku sajalah yang tak mau mencari mereka (lebih tepat pake kata malu daripada tak mau :$) disaat-saat susahku. Aku terlalu kurang percaya diri sehingga merasa mereka tak akan peduli dengan perkara kecil yang kuanggap besar. Sahabatku menyadarkanku, bahwa aku tak pernah sendiri, dan mereka (semua yang menyayangiku) tak akan pernah meninggalkanku, sampai kapanpun. *tears

Ketika aku meminta maaf kepada pihak-pihak yang pantas untuk menerima permohonan maafku (semuanya kulakukan lewat ketikan), aku melakukannya dengan tulus dan penuh penyesalan. Kata-kata yg ku ketik diiringi dengan air mata penyesalan dan juga kebahagiaan. Bahagia bisa melakukan semuanya itu. Bahagia bisa diberi kemampuan untuk melakukannya.
Ya, Tentu saja aku tak lupa minta maaf kepada Tuhan ku, yang pasti memaafkan ku, bahkan sebelum aku mengucapkan permohonan maafku. Aku sungguh berharap Dia akan memberikanku kekuatan untuk bisa keluar dari keegoisanku dan mau membantuku untuk bisa makin dekat denganNya. O:)

Meminta maaf dengan rasa penyesalan dan dengan tulus sungguh membuatku tak berharap mereka akan memaafkan ku begitu saja. Aku cukup merasa lega bisa meminta maaf kepada mereka dan kepada Tuhan ku, tanpa harus merasa itu hanya formalitas belaka. Melakukannya dengan dan dari hati membuat perasaan ini jaauuuhhh lebih baik dari sebelum aku melakukannya.

Hmmm...
Minta maaf itu benar-benar melegakan.

Just try it, and you'll know that it's true.. ;)

Sekian.

Thursday, March 1, 2012

Februariku.

Sudah masuk bulan ketiga di tahun 2012.
Bulan yang pendek di tahun ini baru saja lewat.
Februari. Banyak cerita di bulan itu. Bahagia, sedih, tawa dan air mata berganti-gantian mengisi 29 hari yang menurutku tetap harus disyukuri.

Memang lebih banyak kesedihan yang aku rasakan di bulan Februari. Bulan yang aku harap menjadi bulan penuh cinta ternyata tidak berjalan semulus yang ku kira. Harapanku lah yang membuat Februari ku tak begitu berarti. Ya, Expectation does kill.

Ketika hari ini tiba, aku mulai memikirkan kembali apa yang aku lakukan di bulan yang lalu. Mencoba mengulang kembali dalam ingatan, kejadian-kejadian yang telah berhasil kulalui di Februariku. Hhmmmm... Aku mengingat satu sukacita, tapi aku juga mengingat banyak kekecewaan. Kekecewaan yang bukan dialami diriku sendiri, tapi kekecewaan yang dirasakan orang lain karna diriku.

Februariku.
Euphoria bulan Februari yang penuh cinta berhasil membawaku ke alam harapan, berharap diriku bisa menjadi orang yang lebih memiliki rasa kasih, dan sayangnya tidak berhasil membawaku kembali ke alam yang nyata, dan akhirnya membuat diri ini makin menjadi diriku yang bukan aku. Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan diri sendiri mengubah jalan pikiran dan kepribadianku, berbalik jauh dari arah yang semestinya.

Ya, Expectation does kill.

Sudah masuk bulan ketiga di tahun 2012. Aku tak bisa melihat ada banyak perubahan dari diriku. Masih saja egois, masih saja memaksakan kehendak, masih saja mementingkan diri sendiri, masih saja kekanak-kanakan. Sudah masuk bulan ketiga di tahun 2012, aku masih belum bisa tau bagaimana caranya menjaga hubungan yang baik dengan orang lain, dan bahkan kadang-kadang menjadi orang yang tidak begitu peduli dengan orang lain.

Februariku.
Ingatan akan bulan itu pun mebuatku tak lagi sanggup berharap lebih untuk diri sendiri, tak sanggup untuk berharap agar aku bisa mengembalikan jalan pikiran dan kepribadianku ke arah yang benar. Ya, karna aku tau, Expectation does kill.

Sekian.

Wednesday, January 11, 2012

Ga punya topik.

Lagi ga punya topik, tapi pengen nge blog. Hehehee. Kasian aja sama blog ini kalo diterlantarkan. :D
Hhhmmmmm. Tapi bener2 ga punya topik. Gimana dong?

Kasian juga ya blog ini diawali dengan postingan ga penting di taun yang baru. Tapi ga masalah sih. Ga ada yang baca jugaaaa. :(
Hahahahahahaaa!

Ya sudahlaahh.
Kali ini, supaya sedikit bermanfaat, diriku mau ngasih ucapan ajaaa. ;)
Merry Christmas & Happy New Year yaaahh...
I'm wishing for all the very best to be happen in my days ahead in year 2012. *selfishmodeon :p
Belum terlambat bukan ucapannya? :D

Sekian.
Powered by Telkomsel BlackBerry®